29 Maret, 2011
Posted by hyoga in yamaha.Tags: india, R&D, strategi, yamaha, YMKI, YZF250 R4
trackback Bro sekalian, Seharian kemarin, hampir semua Media Online berbarengan membahas rencana Yamaha India Untuk membuat Sportbike 200, dan 250 cc. Membaca artikel artikel tersebut, disinyalir membuat pertanyaan di banyak kalangan enthusisas roda dua RI . . . kenapa india lagi? Padahal seperti bro ketahui bahwa Yamaha Indonesia merupakan penopang profit margin paling besar di seluruh dunia. Sampai sampai YMKI merupakan satu satunya Yamaha Regional Yang berani Nempelin Image Brand nya di Livery dan Werpak tim MotoGP Yamaha Racing yang dibesut Lorenzo dan Spies . . . Tapi koq Kayaknya Yamaha seperti dikebiri dalam menentukan strategi perencanaan Line up Produksi, Khususnya segmen Sportbike? apakah sudut pandang ini benar adanya?
TMCblog mencoba untuk open mind. Kalao dipikir pikir Sebenarnya YMKI bukannya tidak diberikan keleluasaan perencanaan strategi terutama di segmen sport bike, karena kalo dilihat dari sejarah . . . Walau menggunakan mesin yang secara umum di riset oleh Motori Minareli, Indonesialah tempat V-Ixion diriset . . . dan Hasilnya? Gak ada yang mengelak bahwa V-Ixion lah sang Giant Killer yang sempat beberapa Lama mengusai Market Sport Roda dua RI. Kasus kedua adalah Terlepas dari Pro dan Kontra, IMHO fisik dari New Scorpio Z merupakan kreasi YMKI asli atas dasar riset dalam negeri
Tapi Byson? Yup Si Kebo ini dasar desainnya memang berasal dari Yamaha FZ16 yang lahir di India, dan setelah YZF R15 ditambah lagi rencana sportbike 200 dan 250 cc yang akan didevelop di India. Kenapa India? menurut opini tmclob, Alasan Pertama adalah Market Motor Khususnya SPortbike 250 cc Tanah air yang sangat Segmented . . . jumlahnya sebelum Megelli 250R dan CBR 250R hadir hanya berkisar 1000-1500 Unit Perbulan. Gampangnya, Kalo cuma laku segitu, Opsi produksi tentu tidak akan Efesien dan akan bermuara pada hi-cost !!
So itulah sebabnya Kawasaki dan Honda memilih impor dari Thailand. Begitu pula dalam Kasus Sportbike Yamaha 250 cc ini. Yamaha Jepang berfikir bahwa Ia Harus memilih satu negara Yang akan dijadikan basis produksi sportbike 250 cc nya. Apa variabel pemilihannya sebagai variabel kedua? Masalaah Kecepatan sumberdaya. Dibutuhkan sumberdaya Pen-suport Otomotif yang masif dan cepat untuk bisa menopang sebuah Pusat RnD, cmiiw
Dan sadly Indonesia memang sedikit tertinggal dalam hal ini, sebagai sebagaimana yang pernah diceritakan bapak Paulus Firmanto setahun yang lalu saat perilisan Xeon kepada tmcblog. . . ” di Indonesia Indonesia untuk membuat motor dari desain gambar sampai motor utuh dibutuhkan waktu sekitar 6-8 bulan lamanya. Sedangkan Thailand berhasil memangkasnya menjadi sekitar 3 bulan saja “. Ada banyak kendala dari Mulai support bahan dasar Logam sampai bahan bahan Petrokimia lainnya . . . So jika disimpulkan ada dua alasan Kenapa Pabrikan Yamaha Jepang lebih memilih membuat satu basis produksi di India menurut tmcblog. Pasar sport Bike Dibawah 250 cc India memang besar bila dibandingkan Indonesia ditambah kemajuan pesat industri plus suport bahan baku logam dan Petrokimianya yang membuat proses R&D akan semakin monceeer jaya . Lagi pula Secara Ekonomi memang lebih efesien membuat banyak denagn harapan harga bisa ditekan dan bisa kompetitif . . . silahkan dikomentari, semoga berguna
0 comments:
Post a Comment