Wednesday, March 30, 2011

Test Ride 6 Bebek 110cc

Apa Kata Otonetters Setelah Test Ride 6 Bebek 110cc?

OTOMOTIFNET – Beberapa waktu yang lalu (17/1 & 24/1), redaksi OTOMOTIFNET.com sengaja mengajak para OTONETTERS (member forum OTOMOTIFNET.com) untuk menjajal line up bebek 110cc terbaru. Totalnya ada 6 sepeda motor termasuk Yamaha New Jupiter Z yang baru dilaunching Desember tahun lalu dan Kawasaki Edge yang baru akan di luncurkan tanggal 30 Januari 2010.

Selain dua bebek 110 paling gres tadi, ada juga Honda Blade 110R dan Revo 110, Yamaha Vega ZR serta Suzuki Smash 110. Nah, setelah diberi kesempatan mencicipi performa bebek 110cc, para OTONETTERS dipersilahkan memberikan komentar dan berdiskusi lewat Thread Test Ride bebek 110cc dan Thread Test Ride New Jupiter Z dan Vega ZR di Forum OTOMOTIFNET.com.    

Suara wakil konsumen ini kemudian dirangkum dalam sebuah tulisan test ride berikut ini. Pengetesan ini memang tidak menggunakan alat ukur, sekedar merasakan performa dan fitur-fiturnya. Bagi yang mau berdiskusi lebih dalam lagi silahkan bergabung dalam diskusi di Forum OTOMOTIFNET.com.
Kawasaki Edge
Kawasaki Edge jadi bintang dalam pengetesan ini. Bagaimana tidak, bebek baru Kawasaki ini memang benar-benar gres, meski telah terdengar gaungnya sejak akhir tahun lalu, tapi Edge baru akan di launching oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pada tanggal 30 Januari 2010.

Secara desain Kawasaki Edge paling unik. Tajam dan meruncing membuatnya paling eye catching. “Desainnya keren,” nilai Ilham yang di forum memakai nick name Takumi. Hal yang sama diakui Bintang Pradipta, “Desainnya mirip Honda Revo generasi pertama. Banyak sudut patah di tiap ujung body nya,” ungkapnya.

Namun sayangnya Kawasaki Edge yang saat di ambil dari pabrik Kawasaki di Pulogadung masih 0 km itu sepertinya belum dilakukan setting mesin sama sekali sehingga performannya dirasa kurang baik. “Sepertinya settingan mesinnya kurang pas, terindikasi bau bensin tidak terbakar sempurna di knalpot. Tapi handlingnya cukup stabil,” ungkap Abed Nego, pemakai nick name Spidlova.

“Putaran bawahnya kurang, tapi tarikan atasnya nonjok. Sedang posisi duduknya terlalu nunduk walau joknya nyaman sama seperti Honda Blade,” ungkap Nurtaranto, penunggang Kawasaki ZX 130 yang juga penasaran dengan performa Kawasaki Edge. “Tapi setelah disetting ulang karbunya, tarikan atas bawahnya jadi lebih enak kok. Apalagi untuk trek panjang, Edge panjang banget nafasnya” yakin Antyulio.
Yamaha New Jupiter Z dan Vega ZR
Dua varian ini memiliki basis mesin yang mirip, meski begitu karakter keduanya tetap berbeda, hal itulah yang nyatanya dirasakan para OTONETTERS. “Vega ZR lebih galak diputaran bawah tapi atasnya lebih bagus New Jupiter Z. Dan keduanya sama-sama responsif bila dibandingkan dengan motor lainnya,” buka Antyulio yang kesehariannya wara-wiri Honda Tiger.

“Tapi kalau disuruh memilih, saya lebih memilih Vega ZR. Pertama karena Vega ZR lebih nyaman dikendarai, lebih cocok dengan postru tubuh saya. Stangnya juga tidak terlalu tinggi,” ungkap Faisal. Pemilik nick name ical Brown ini tingginya 184cm.

Sedang urusan desain semua kompak menunjuk New Jupiter Z jauh lebih menarik bila dibandingkan dengan Vega ZR. Lampu dan pernik-perniknya lebih berwarna khususnya spidometernya. “Tapi perhatikan deh, lampu belakangnya seperti kurang kuat. Goyang-goyang saat masuk jalan berlubang,” ungkap Agung. 
Honda Blade 110 R & Revo 110
Dua bebek 110 andalan Honda ini meraih kepuasan tertinggi dalam test ini. Rata-rata menilai perpaduan antara performa, desain serta riding positionnya memuaskan meski perbedaanya tidak terlalu menonjol dibandingkan para kompetitornya.

“Ini pilihan gue deh. Walaupun mesinnya hanya bagus di putaran bawah tapi cocok buat di perkotaan. Handlingnya juga oke banget,” ujar Ilham memiliki Kawasaki Athlete sebagai sarana transportrasi hariannya. “Dipakai ngebut enggak getar loh rasanya, enak banget,” yakin Abed Nego.

Selain performanya yang dirasa tidak berlebihan dan handlingnya juga cukup nyaman. “Menurut saya salah satu kelebihannya adalah posisi riding-nya yang sangat nyaman dan pengeremannya lembut tapi tetap pakem,” ungkap Bayu, anggota Jakarta Satria Club yang ikut hadir dalam pengetesan ini.
Suzuki New Smash 110 R
Diantara semua motor yang dites, Suzuki Smash jadi varian yang paling tua, karena sudah muncul duluan sejak tahun 2002 dan tidak ada perubahan berarti. “Desainnya hampir mirip-mirip smash sebelum nya,” ungkap Bintang Pradipta.

“Ini motor sepertinya perlu penyegaran, major change gitu. Soalnya semua kompetitornya udah berbenah. Padahal karakter mesin yang cukup agresif di putaran tinggi bikin asik. Ayo suzuki, kapan major change???” ungkap Abed Nego penuh semangat.

“Selain tenaganya cukup responsif, perpindahan giginya juga cukup halus. Selain itu handlingnya juga cukup stabil. Namun sayang posisi berkendaranya terlalu rendah sehingga tidak terlalu nyaman untuk perjalanan jauh,” jelas Kireei. “Iya nih, sayangnya joknya terlalu empuk jadi ambles, bikin kurang nyaman,” jujur Nurtaranto.

0 comments: